+ -

Pages

Kami Jelata

Waktu berlalu
Kenangan dibelakang yang mengikuti selalu
Yang terjadi takkan terulang
Cerita telah berakhir, saatnya penonton pulang
Akhir realita
Sebatas khayalan atau memang dusta
Mereka bilang cinta itu buta
Menolak logika yang terlunta
Meresap bagai air, bercampur bak adonan
Saat politik membosankan, mereka butuh penari telanjang sebagai tontonan
Mengusir kebosanan, bersaing dengan keheningan dan sepi
Pembodohan dibutuhkan seolah terapi
Cukup pejamkan mata lalu tertidur nyenyak
Kami jelata cukup miliki mimpi yang banyak
Masalah takkan selesai selepas membual di rapat pagi tadi
Semoga esok lebih baik, dan mungkin semua ini tak pernah terjadi

Cukup sudah... Cukup semua

Namun tak cukup memperlambat waktu terus berjalan seiring raga menua
Masa kecil dan masa tua, 
Dimana aku sekarang? keduanya tampak sama
Jika ingin perlakuan istimewa, cukup suap saja
Tak butuh waktu lama
Dan media hanya inginkan drama
Apakah mereka ramah saat kita butuh bantuan? Oh tidak.
Mereka hanya akan ramah saat menginginkan lebih banyak kekayaan
Penghayatan, pengamatan, pengabdian
Saat pemilihan di gembor-gemborkan. DASAR TUKANG PAMER!
Kami diajarkan untuk berbuat kebaikan, tapi bukan riya
Masih banyak yang ingin sekolah, tetap saja kurang biaya
Saat raga bersimbah peluh
Kami jelata berusaha tak mengeluh
Saat jiwa temui titik lelah
Kami jelata tak inging menyerah kalah
Nasib ditentukan masing-masing
Meski waktu berlalu terasa sangat singkat
Namun masih ada kenangan indah yang dapat kuingat
5 Mini Blog: Kami Jelata Waktu berlalu Kenangan dibelakang yang mengikuti selalu Yang terjadi takkan terulang Cerita telah berakhir, saatnya penonton pulang Akhi...

No comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung. Silahkan kembali lain waktu dan silahkan tinggalkan komentar.

< >