Kusadari ribuan petaka
Jelata yang murka ditengah sosok anggun ibu kota
Jelata yang kesal ditengah sosok anggun Jakarta
Aku adalah aku diantara sesak ribuan warga ibu kota
Aku adalah aku diantara setan dan malaikat di Jakarta
Berdesakan bersama gedung-gedung tinggi, yang terus menyombongkan diri ingin mencakar langit
Berserakan bersama manusia-manusia pinggiran dan metropolitan yang bersaing sengit
Jelata yang terus mendemo ketidak-adilan
Jelata yang terus mendapat ketidak-pastian
Saat impian mungkin tinggal separuh jalan
Saat harapan kini berhamburan di jalanan
Mengangkat tinggi spanduk-spanduk yang melesakkan tujuan ke mata-mata para petinggi yang duduk angkuh―menggantung janji yang terlupakan
Sengasara tiada arti
Bahagiapun kalian pasti akan mati
Panas bukan penghalang
Bahkan takdir pun kan kami lawan
dan kalian...
Diruang dingin itu mencela jelata yang malang
Aku adalah aku diantara kebenaran dan kebohongan yang bercampur aduk
Aku adalah aku, ingin mengendalikan nafsu dan bisikan setan yang bercampur aduk
Dimana lagi kami akan meminta perlakuan layak
Selain pada Tuhan dan pemimpin yang diharap memperlakukan layak
Tanggungjawabmu bukan sekedar bualan
Tanggungjawabmu bukan sekedar memberitakan
Tanggungjawabmu bukan sekedar mainan
Saat kalian menikmati singgasana,
Kami masih tetap jelata
Saat kalian menikmati singgasana,
Kami jelata yang murka
Maka kemudian, terbakarlah kalian di Neraka
5
Mini Blog: Jelata Murka
Kusadari ribuan petaka Jelata yang murka ditengah sosok anggun ibu kota Jelata yang kesal ditengah sosok anggun Jakarta Aku adalah aku di...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung. Silahkan kembali lain waktu dan silahkan tinggalkan komentar.