Aku ingin tahu mengapa hidup mereka begitu menyedihkan
Mereka berusaha dan terus mengusahakan tanpa merubah apapun
Untuk setiap lembaran uang yang dihabiskan
Yang bahkan tidak menghasilkan
Sukses itu jelas absolut tujuan semua orang
Definisi relatif begitu pula usaha yang dilakukan
Setiap hari mereka senang menghakimi
Merasa yang paling mulia dan tak mau mengalah
Mereka membutakan mata akan kebenaran
Jiwa-jiwa yang rusak di dalam tubuh sempurna
Tercipta dengan maksud yang jelas
Namun tumbuh dalam visi misi yang salah
Motivasi yang melemah
Di dalam diri kebingungan
Manakah jalan yang harus diperjuangkan
Angkasa
Tempat benda-benda langit berpendar
Aku melihatnya dari sebuah tempat yang gelap dan lembab dengan mata berbinar
Bisa kubayangkan betapa peluk hangat benda-benda itu akan menerangi seluruh hidup manusia
Maka salam hangat untuk mereka
Salam hangat juga untuk para pecinta sinar rembulan
Yang meluangkan waktu untuk membayangkan mimpi dan masa depan di kala malam
Untuk para pecandu, para pembunuh, para pemimpi
Untuk para penemu dan untuk para penyendiri
Tetaplah pada jalan yang kalian tempuh
Kalian tidak pernah sendirian
Karena kita adalah pecandu sinar bulan
Disaat sinarnya muncul dan menyapu wajah
Kita adalah pembunuh pemikiran dan pandangan menyimpang
Lalu menggantikannya dengan cita-cita dan tujuan
Kita juga pembunuh saat musim penghujan
Makhluk itu seperti punya jurus kagebunshin
Kita adalah para pemimpi yang menggantungkan harapan setinggi-tingginya
Lalu mengusahakan dengan mengerahkan segala yang kita miliki
Untuk para penemu yang menemukan setiap teori kehidupan dan bertransformasi menjadikannya motivasi diri
Dan para penyendiri yang lebih merasa sepi diantara keramaian dibanding dengan kesendiriannya
Salam hangat
Para pengamat angkasa
Pencinta Sang Kuasa yang menciptakan semuanya tampak begitu indah
Terimakasih untuk semesta
Kematian tak
lagi menakuti
Kesedihan
bukanlah ciri seorang pemberani
Gerak dan
bergerak tidak ingin diperbudak
Di dalam
dada bergelora jiwa seiring jantung yang berdetak
Aku dan
nafasku
Aku dan
setiap tetes peluhku
Aku di
antara para pejuang
Aku di
antara para pemimpi
Aku di
antara orang-orang yang beranjak pergi tanpa banyak berpikir
Para militan
yang berjuang dengan ilmu dan tindakan
Pengetahuan
dan tujuan
Bukan
pencitraan dan materi
Bukan pula
senyum manis dan sembah puji
Mengabarkan
dan mengokohkan
Bahwa
peradaban sebenarnya tidak seperti ini
Bahwa apa
yang kau lakukan harus beserta keyakinan
Mewarnai
atau diwarnai
Hanya itu
saja pilihannya
Di antara lekuk indah kedua mata yang berwarna cokelat pekat
Perlahan terlihat cahaya setelah kegelapan
Perlahan terbuka seakan-akan melewati tertidur yang panjang
Seiring waktu berjalan
Seiring rentetan keseharian yang memburu seperti didera kelaparan
Menekan roda perputaran menjadi terbalik
Tapi tidak...
Tidak sesekali aku akan melemah
Ilmu masih rendah ku berjuang menambah dan kuperbaharui
Karena yang terbaik hanyalah bagi mereka yang berjuang untuk yang
terbaik
Hidayah bukan untuk ditunggu
Hidayah adalah hasil pencarian atas hasil pemikiran
Akal mulia bukan sesuatu yang diberikan untuk disia-siakan
Otak yang memproses maklumat bukan untuk dipenuhi dengan pembodohan
Maka di
antara sekian mulut yang membisu
Di antara
mata-mata yang melihat kebenaran namun memilih untuk terdiam
Di antara
sekian terpaan ilusi yang hanya ada dalam kepala
Ada
orang-orang yang membuka mulut
Menyuarakan
apa yang seharusnya terealisasi
Di antara
gundik-gundik yang memberikan kefanaan basi
Label :
5
Mini Blog: October 2013
Kematian tak lagi menakuti Kesedihan bukanlah ciri seorang pemberani Gerak dan bergerak tidak ingin diperbudak Di dalam dada berge...
Subscribe to:
Posts (Atom)