Kematian tak
lagi menakuti
Kesedihan
bukanlah ciri seorang pemberani
Gerak dan
bergerak tidak ingin diperbudak
Di dalam
dada bergelora jiwa seiring jantung yang berdetak
Aku dan
nafasku
Aku dan
setiap tetes peluhku
Aku di
antara para pejuang
Aku di
antara para pemimpi
Aku di
antara orang-orang yang beranjak pergi tanpa banyak berpikir
Para militan
yang berjuang dengan ilmu dan tindakan
Pengetahuan
dan tujuan
Bukan
pencitraan dan materi
Bukan pula
senyum manis dan sembah puji
Mengabarkan
dan mengokohkan
Bahwa
peradaban sebenarnya tidak seperti ini
Bahwa apa
yang kau lakukan harus beserta keyakinan
Mewarnai
atau diwarnai
Hanya itu
saja pilihannya
Di antara lekuk indah kedua mata yang berwarna cokelat pekat
Perlahan terlihat cahaya setelah kegelapan
Perlahan terbuka seakan-akan melewati tertidur yang panjang
Seiring waktu berjalan
Seiring rentetan keseharian yang memburu seperti didera kelaparan
Menekan roda perputaran menjadi terbalik
Tapi tidak...
Tidak sesekali aku akan melemah
Ilmu masih rendah ku berjuang menambah dan kuperbaharui
Karena yang terbaik hanyalah bagi mereka yang berjuang untuk yang
terbaik
Hidayah bukan untuk ditunggu
Hidayah adalah hasil pencarian atas hasil pemikiran
Akal mulia bukan sesuatu yang diberikan untuk disia-siakan
Otak yang memproses maklumat bukan untuk dipenuhi dengan pembodohan
Maka di
antara sekian mulut yang membisu
Di antara
mata-mata yang melihat kebenaran namun memilih untuk terdiam
Di antara
sekian terpaan ilusi yang hanya ada dalam kepala
Ada
orang-orang yang membuka mulut
Menyuarakan
apa yang seharusnya terealisasi
Di antara
gundik-gundik yang memberikan kefanaan basi
No comments:
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung. Silahkan kembali lain waktu dan silahkan tinggalkan komentar.