Aku telah melewati
banyak hal hingga ke tahap ini
Aku telah melihat
banyak hal yang sulit ku jelaskan dengan kata-kata
Aku berpikir hingga
pikiranku tak ingin berpikir
Dari sudut bumi tak
jarang kutemui orang-orang kikir
Dan sekian malam
nyamuk-nyamuk ini mengangguku
Seolah mereka tak
punya teman bermain dan membuatku kesal bahkan pada diriku
Kadang meringkuk
Alangkah baik jika
takdir menunduk
Tidak mendongak
angkuh
Dan memaksa semua
orang untuk patuh
Tapi aku tetap
percaya pada satu hal
"Dimana ada
kemauan, disitu ada kemenangan" maka aku tidak pernah gagal
Selama aku terus
berusaha
Sampai keinginanku
tercapai dan tidak lagi menderita dalam lapar dan dahaga
Jadi katakan apa
yang lebih hebat dari sekumpulan raga yang tampak gagah?
Jika kau tau, lalu
kenapa mereka masih menyombongkan diri
Bukan mengoreksi
diri?
Aku menulis apa yang
aku lihat
Apa yang aku rasakan
dan mereka tidak melihat seperti yang aku lihat
Sebuah tiket pesawat
dapat membawamu berkeliling angkasa
Tapi dimanakah aku
bisa membeli tiket yang dapat membawaku berkeliling surga?
Aku kadang lelah
Aroma sosial sudah
tidak lagi pada tempatnya
Aku kadang salah
Apa yang kau
harapkan dari seorang manusia biasa?
Kita melakukan
pekerjaan dari hari ke hari seperti diperbudak
Tanpa mampu berkata
tidak
Tanpa benar-benar
tau apa yang kita mau
Tanpa mengerti jika
aku kurang lengkap tanpamu
Mungkin cerita Abu
Nawas adalah yang terbaik
Itu cerita favorit
saat umurku baru-baru beranjak naik
Tapi keadaan tak
pernah membaik
Pemerintah korup,
kriminalitas, tindakan amoral selalu memekik
Kadang aku bingung
akan jadi apa negara dengan rakyatnya menangis tercekik
Penguasa cerdik tapi
salah kaprah
Dan asing hanya
peduli pada diri sendiri dan membuat semua tambah parah
Aku adalah aku dan
segudang realita
Aku adalah aku
bersama imaji yang ku cerita
Aku pencinta,
penyampai berita